Ibu Memang Luar Biasa...

      Berbicara tentang Ibu, apa yang selalu ada di benak kita ? seorang wanita yang sangat mulia, yang cinta dan kasih sayang tulusnya tak pernah putus sedikitpun pada kita, yang doanya selalu berisi tentang kita.. Ah.. Ibu.. 

     Seiring bertambahnya usiaku, aku semakin mengingat-ingat dengan jelas perjalanan hidupku saat-saat Ibu banyak berbicara padaku, saat Ibu menuturkan ini dan itu, dan banyak hal yang selalu terlintas dalam benakku tentang Ibu. Aku yang bandel, aku yang begitu keras kepala dan sok tahu terkadang mengabaikan nasihat-nasihat berharganya. Aku merasa dipaksa untuk melakukan ini dan itu. Tapi aku baru merasakannya sekarang. Hal-hal yang menurutku dahulu amat sangat "pahit", kini aku menuainya dengan buah yang sangat manis. 
      Semenjak aku duduk di bangku kuliah dan dijelaskan mengenai ini dan itu, aku selalu teringat akan Ibu. Bukan hal yang sepele menurutku. Dalam ingatanku yang masih cukup tajam ini, semenjak kecil aku tak pernah boleh berangkat ke sekolah dan meminta uang saku jika aku tidak makan pagi (sarapan) terlebih dahulu. Dan tahukah engkau kawan, aku telah membaca beberapa jurnal dan artikel, serta mendapatkan penjelasan dari banyak dosen bahwa sarapan sangat penting, demi kesehatan tubuh, baik secara fisik dan mental. Aku selalu berucap, subhanallah Ibu.. engkau memang luar biasa. Ibu tak pernah mempelajari sermit itu, Ibu juga tak pernah menerangkan panjang lebar mengapa dan untuk apa aku harus makan pagi, untuk apa tak boleh tergesa-gesa berangkat ke sekolah dengan perut kosong, dan sebagainya. Ternyata, begitu besar artinya setelah aku mengerti bahwa apa yang dilakukan dan diperintahkan Ibu padaku adalah sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang tanpa aku tahu sebelumnya adalah hadiah dan anugerah indah dari Ibu untukku. Sesuatu yang tak dapat dibeli dengan apapun. Alhasil, tak pernah sekalipun saat-saat aku duduk di bangku sekolah lebih dari 12 tahun lamanya, absen karena sakit. Ya, Ibu begitu memperhatikan kesehatan dan kondisiku.

        Pun ketika aku diberi penjelasan oleh dosen Psikologi saat masih duduk di semester satu, Ibu dosen menerangkan beberapa hal mengenai perkembangan motorik seorang anak. Yang begitu aku ingat sampai detik ini tentang itu adalah kehebatan Ibuku saat melarangku belajar menaiki kendaraan bermotor saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Jujur aku sendiri merasa sangat iri dengan kawan-kawanku terdahulu yang sudah bergaya mengendarai motor kesana kemari. Tak perlu jauh-jauh dan capek-capek mengayuh sepeda ketika mereka hendak meminjam catatan atau sekadar berkunjng ke rumah. Namun, saat kuliah itu aku berucap Alhamdulillah, karena menurut penjelasan Ibu dosen, banyak hal yang harus diperhatikan saat-saat mengajari anak untuk mengembangkan motoriknya. Ya, salah satunya adalah dengan mengendarai kendaraan bermotor. Belum waktunya hingga ia sudah duduk di sekolah menengah pertama, yang perkembangan motoriknya memang sudah kuat. 

          Begitulah, banyak hal yang aku tahu dan baru aku sadari mengapa Ibu melakukan "itu semua" padaku. Aku merasakan manfaatnya yang luar biasa ketika aku sudah tumbuh menjadi anak yang semakin dewasa.
Semoga dengan semua pengalaman yang aku rasakan itu, tak lagi membuatku mengabaikan nasihat0nasihat Ibu yang memang sangat bermanfaat untuk hidup dan kehidupanku.

        Meskipun aku memang bukan tipe anak yang kemana-mana selalu dengan Ibu, aku tahu bahwa doa Ibu senantiasa mengiringi setiap langkah, setiap pijakan kakiku di muka bumi ini.
Terimakasih wahai Ibu.... tak pernah aku bisa menggantikan dan membayar semua yang telah engkau beri pada anakmu...

Komentar

Postingan Populer