My Beauty Journal
Jumat pagi hari, seperti biasa
menjadi mahasiswa yang begitu euphoria pada sesuatu yang membuat tergoda, ya
apalagi jika bukan diskon besar-besaran. Diskon apa sajalah, meskipun terkadang
hanya bisa window shopping, tapi sebagai perempuan tak bisa dipungkiri perasaan
dan kepuasan mendapatkan diskon itu memang benar adanya. Kata Bapak dosen ekonomi mikro, diskon dibuat ketika harganya sudah dinaikkan, tapi entahlah,
kata-kata diskon tetap menjadi sesuatu yang tak biasanya ada. Kali ini adalah
diskon yang lumayan besar pada salah satu took buku yang letaknya tak terlalu
jauh dari tempat tinggal. Saya mengetahuinya pada plang plang pengumuman di
jalan raya. Hari itupun sudah saya ingat-ingat, dan saya wanti-wanti agar saya
bisa mendatangi sekaligus memborong sesuatu yang amat saya senangi itu. Setelah
beberapa minggu saya hanya datang duduk dan baca di sana, kali ini dengan
segala kebaikan dan kepercayaan Bapak yang memberikan sejumlah uang memang
untuk membeli buku bacaan, saya senang luar biasa karena bisa membawanya pulang
ke tempat tinggal dan bisa kapan saja saya membacanya. Bapak memang tak pernah
keberatan jika saya meminta uang untuk membeli buku. Karena beliau sangat
mencintai buku. Saya sendiri tak pernah melihat beliau duduk dan diam tanpa ada
yang beliau baca. Bapak juga memiliki berbagai koleksi buku sesuai dengan
bidang yang beliau geluti. Bapak adalah pembelajar yang hebat, yang tak pernah
berhenti belajar meskipun beliau sudah lulus dan berprofesi. Saya jadi ingat,
Bapak selalu membawa beberapa majalah setiap minggunya dan Koran setiap pulang
dari sekolah tempat beliau mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya.
Saya bahkan selalu ingat Bapak
saat melihat buku-buku yang dimiliki oleh beliau. Saya hampir hafal semua
judulnya meskipun tak pernah saya baca atau saya sentuh karena memang terpajang
dan terlihat di rak ruang tengah tempat Bapak belajar.
Begitulah sedikit cerita tentang
Bapak dan Buku..
***
Berbelanja yang paling lama buat
saya adalah ketika berbelanja buku, karena saya harus membaca-baca sinopsisnya,
melihat-lihat komentar dari para pembaca yang memang bukan orang-orang yang
biasa saja, dan mempertimbangkan dari segi harga dan ketebalan. Maklumlah,
masih meminta , jadi berusaha untuk sadar bahwa kebutuhan orangtua bukan hanya
untuk menuruti apa yang menjadi keinginan saya.
Dan terkadang setelah berjam-jam
lamanya saya berkeliling untuk mencari yang paling menarik dan berbobot menurut
pandangan saya, masih saja saya mengitari untuk sekadar melihat-lihat apa yang
hendak dibeli lagi nantinya. Begitulah seterusnya.
***
Karena hari itu mendekati akhir tahun, saya jadi ingat bahwa
saya membutuhkan sebuah buku agenda atau catatan perjalanan saya selama setahun
ke depan. Entah itu untuk menuliskan resolusi yang akan saya capai,
harapan-harapan dan keinginan, atau bahkan jadwal harian serta janji-janji yang
akan saya tunaikan. Beberapa minggu yang lalu saya dan teman bernama Indah
sempat jalan-jalan ke took buku yang lumayan bergengsi dan sudah punya nama
besar. Alih alih membeli agenda, saya terpincut membeli buku kisah perjalanan
orang-orang yang sudah pergi ke luar negeri seperti Jepang dan Korea. Ya, saya
berpikr bagaimana saya mengetahui berbagai Negara di dunia ini jika saya tak
mendapatkannya dengan terus mencari, membaca dan mendengarkan cerita, karena
memang saya belum diberi kesempatan untuk pergi ke negeri antah berantah. Agenda
yang hendak saya beli lebih mahal daripada buku bacaan, hingga saya memutuskan
untuk menunggu hadiah dari majalah yang tiap akhir atau awal tahun memberikan
bonus spesialnya itu.
Akhirnya sayapun mendatang sudut majalah dan menemukan
sebuah majalah yang harganya cukup terjangkau, memberikan hadiah berupa agenda
berwarna pink yang cantik. Agenda itu adalah hasil kerjasama antara produk
kecantikan dengan majalah tersebut, sehingga covernya berjudul “My Beauty
Journal”
Hmm. Saya pikir mungkin karena itu produk kecantikan, di
sela sela halaman memang terdapat iklan iklan untuk menggunakan handbody,
pelembab, dsb..
Beberapa jam saya menulis resolusi, hari ulangtahun
orang-orang yang ada di sekitar saya pada monthly plannernya, lalu beberapa
acara pada agenda harian yang sudah dikotak-kotak dengan kolom yang sangat
cantik dan begitu menarik.
Lalu, saya mulai berpikir .. This is My Beauty Journal..YEAH
GOT IT.. ini adalah jurnal kecantikan, milik pribadi saya. Entah kenapa saya
berpikir lebih jauh bahwa kecantikan tak hanya soal fisik semata, melainkan apa
yang akan saya lakukan untuk menjadi perempuan yang tetap tersenyum , kuat dan
tegar serta memberikan manfaat kepada orang-orang di sekeliling, mencoba sebaik
mungkin menjaga hati dan selalu membersihkannya. Ini adalah jurnal
kecantikan yang tak hanya melulu soal peringatan untuk memakai handbody dan pelembab sebelum keluar rumah, tapi lebih bagaimana aku semakin mengisi hari demi hari yang akan aku jalani dengan kegiatan yang semakin positif dan bermanfaat, serta menjadi perempuan madiri dan produktif. Akankah jurnal ini saya isi dan hiasi dengan sesuatu yang semakin
mempercantik diri ataukah hanya akan mengotorinya dengan
kesalahan-kesalahan seperti tahun-tahun sebelumya. Akankah jurnal ini menjadi
saksi bisu bahwa saya akan berusaha menjadi pribadi yang semakin cantik dan baik dari hari ke hari. Maka saya akan
memberinya tulisan terindah !
wuuuuzzz...guanaassss :D
BalasHapus