Bumbu Mancanegara
Resep yang kami temukan dalam praktikum Gizi Kuliner kerap kali menggunakan bumbu-bumbu yang udah "dilluar ingatan" saya. Ya... kadang saya bingung sendiri gimana ya, bentuknya oregano, gimana yaaa, bentuknya rosemarry, seperti apa baunya, trus ngapain perlu ditambah itu? nah.. akhirnya sayapun buka-buka kembali pelajaran ilmu bahan makanan satu semester yang lalu, yang sepertinya sudah "di luar kepala" hihihi...
A. DAUN MINT
Daun mint memilki warna hijau segar dengan aroma khas
mint yang menyegarkan. Daun mint segar mengandung minyak atsiri 1-2%, mentol
80-90%, menthon, diperition, heksanolfenil-asetat, etil amil karbinol, dan
neomentol (yang memberikan efek rasa segar). Daun mint berkhasiat sebagai
pelega perut, obat batuk, obat mencret, obat pusing, obat pilek, obat susah
tidur, sesak nafas, dan secara tidak langsung meredakan hipertensi (Adi, 2006). Mint banyak digunakan untuk garnish, untuk menambah
rasa pada minuman, dan campuran bahan pembuatan saus (Sufi, 2009). Daun mint
sering ditambahkan dalam hidangan pasta yang menggunakan seafood atau salad (Utomo,
2008).
B. PARSLEY
Menurut Yamaguchi (1999), parsley berbau harum, daunnya
berwarna hijau mengkilap, dan berupa daun utuh. Kandungan kimia pada parsley yaitu asam amino, lisin,
askorbat, asam folat, nikotin, apiola, firocoumarin, bergapten,xanthotoxin,
alpha-pinene, beta-phelandrene, dan myrcene. Manfaat parsley yaitu sebagi
penyegar nafas dan mengobati gangguan pencernaan (Yamaguchi, 1999).
Parsley dimanfaatkan sebagi bumbu pembuatan sosis
(Alamsyah, 2005). Parsley biasanya digunakan sebagai penyedap pada salad.
C. TARAGON
Komponen
kimia yang dikandungnya adalah metil kavikol
(Sufi, 2009). Taragon mengandung antioksidan estragol yang bersifat
antimikrobia dan antijamur. Taragon juga melawan virus antraks dan mengobati
diabetes (Lau, 2009). Taragon biasa digunakan untuk bumbu sup dan saus (Sufi,
2009).
D. CHIVES
Menurut Yamaguchi (1999), chives ini berwarna hijau
gelap dengan aroma yang tajam. Komponen kimia chives yaitu dipropil sulfide, metal
pentil disulfide, pentaethinol, pentil-hidrodisulfida dan cis trans 3,5
dietil-1,2,3 trithione, vitamin C dan vitamin A. Chives bermanfaat untu
melancarkan pencernaan proses pencernaan (Katzer, 2005).
E. BAY LEAVES
Disebut juga dengan daun salam. Salam sendiri mengandung tanin,
flavonoid, saponin, triterpen, polifenol, alkaloid dan minyak atsiri (Sudarsono
dkk., 2002). Pada bay
leaves segar, berwarna hijau sampai kuning. Bay leave bisa digunakan untuk
mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah,
radang, lambung, diare, gatal-gatal, dan kencing manis. Bay leave digunakan
untuk mengharumkan kaldu, memperkaya rasa pada hidangan pasta atau main course
(Utomo, 2008).
F. MARJORAM
Menurut Yamaguchi (1998), komponen aroma utamanya
yaitu bicyclic monoterpene alcohol, cis-sabinene
hydrate, α-terpinene, 4-terpineol, α-terpineol, terpinenyl-4-asetat dan
1,8-cineol. Marjoram
dapat digunakan sebagai bumbu dapur (sweet marjoram), sebagai obat asma, batuk
kering, reumatik (wild common marjoram), sebagai tanaman hias (pot marjoram).
Marjoram digunakan untuk meningkatkan aroma dari salad dressing, sus seafood,
soup, dan unggas. Marjoram dengan
thyme biasa digunakan sebagai campuran rempah-rempah pada produksi sosis.
G. ROSEMARYY
Rosemary ini telah berhasil diisolasi beberapa senyawa
antioksidan yaitu karnosol. Rosmanol, isorosmanol, epirosmanol,
rosmaridifenol,dan rosmariquinon (Juliani, 2002). Rosemary berkhasiat untuk mencegah peradangan asma,
rematik, asam urat, dan atherosclerosis (Lau, 2009). Penggunaan rosemary biasanya untuk mengurangi bau amis
pada hidangan pasta atau mi yang menggunakan daging atau ikan (Utomo, 2008).
H. BASIL LEAVES
Basil leaves mengandung minyak
atsiri, saponin, flavonoid, tannin,
antioksidan rientin dan visenin (Irawan, 2008). Basil leaves ini berkhasiat untuk mencegah kanker,
menstimulasi pencernaan, melancarkan sirkulasi darah, mengobati sakit kepala,
gagal ginjal, dan cacingan (Lau, 2009).Basil leaves biasa ditambahkan pada pasta, mi, olahan
ikan dan salad (Utomo, 2008).
I. THYME
Thyme berwarna hijau muda kecoklatan, aromanya tidak menyengat,
kenampakannya seperti gabah, kecil, dan halus. Komponen kimia yang dikandungnya adalah timol, parasimena, γ-terpinena (Sufi, 2009). Thyme
berfungsi untuk meningkatkan fungsi otak, meningkatkan kadar omega-3 pada otak,
ginjal, dan hati, serta bisa sebagai antiseptik bagi kulit (Lau, 2009). Thyme
digunakan untuk membuat kaldu, rebusan dan sup (Bagamboula et al, 2003).
OREGANO
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa oregano
berasal dari daun Oryganum speciosum yang mengandung antioksidan thymol
dan carvanol untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas (Utomo, 2008). Kandungan thymol yang tinggi ini sebagai antiseptik
kuat bila digunakan sebagai obat luar (Faleiro, 2005). Oregano biasa digunakan dalam masakan Italia, seperti spageti dan pizza.
diolah dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar