Crying ? Why Not ?

Menangislah bila harus menangis, begitu kata Dewa dalam salah satu tembangnya.
Setiap orang, siapapun dia, saya yakin pernah mengalami titik kritis dimana dia harus perlahan meneteskan air matanya, walau tekad dan semangatnya sudah setegar karang yang tetap berdiri tegak dihempas ombak.
Bahkan banyak orang-orang yang begitu kuat, ceria dan bersemangatnya di depan kita, tak jarang mereka juga sering menangis dalam kesendirian…
Menangis bahkan bisa menjadi kelegaan tersendiri bagi sebagian besar orang ketika masalah demi masalah datang tanpa henti…
Ia akan menjadi kekuatan tersendiri dalam hati, mengakar dan menggerakkan diri kita untuk semakin mempersiapkan segala yang terjadi…
Ada yang mengatakan “jika kerasnya batu dapat lunak karena tetesan air hujan,  maka kerasnya hati juga dapat dilunakkan melalui tetesan air mata”
Menangislah bila harus menangis,bukan, bukan tanpa arti, bukan tanpa sebab dan bukan karena kita tidak mampu untuk memikul beratnya beban dan amanah di pundak, melainkan menangis atas segala kesalahan yang seringkali membuat kita menyesal,  menangis karena mengingat amanah yang kita emban belum kita laksanakan dengan sebaik-baiknya, amanah berupa kesempatan belajar yang harus dipertanggungjawabkan di masa depan, kepada diri sendiri, keluarga, bangsa dan tentunya kepada Allah SWT… mengingat impian impian yang begitu ingin kita capai serta mengingat orang-orang yang kita kasihi dan cintai…..
 Percayalah, menangis bukan berarti menunjukkan kita begitu lemah dan tak berdaya… tetapi karena kita manginginkan kekuatan hati dan diri kita, karena dengan begitu kita dapat menyadari betapa tidak berharganya diri kita tanpaNya.. dan kita juga semakin meyakini bahwa kesempurnaan hanyalah milikNya….

oleh Fauziah Oktavira pada 25 Mei 2011 pukul 23:53

Komentar

Postingan Populer